Aku tidak tahu bagaimana rasanya
menjadi wanita yang menunggu dari pagi hingga malam sekedar untuk melihat anak
gadisnya pulang. Aku tidak tahu bagaimana rasanya punya anak gadis yang pukul
sembilan malam belum di rumah. Aku tidak tahu bagaimana cemasnya samapi harus
menelpon berkali-kali. Dan menjadi menyebalkan (jika tak mau dibilang
mengganggu).
Aku tidak tahu bagaimana rasanya,
punya anak yang nyaris menjadikan rumah hanya tempat mandi dan makan. Aku juga
tidak tahu bagaimana rasanya harus tergesa menyiapkan sarapan, anakku pergi di
pagi buta, dan baru pulang ketika malam, langsung sibuk dengan laptop dan
tugasnya, atau langsung tidur begitu saja. Padahal aku yang menyiapkan makan
malam dan air hangat untuknya mandi.
Aku tidak tahu rasanya semua itu.
Dan ibuku yang telah melakukan semua hal baik itu untukku, selalu. Tanpa
diminta. Tanpa pernah ia ungkit. Mungkin nanti aku akan tahu. Ketika ada gadis
19 tahun memenggilku ibu. Dan semoga aku tahu semua itu, belum terlambat bagiku
untuk mengucap terima kasih untukmu.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkenan membaca hingga sini. Silakan tinggalkan komentar :)