Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Dialog Dini Hari #2

“Kayaknya kisah cinta idamanku berubah deh.” “Nggak lagi teman tapi menikah?” “Iya. Kayaknya punya strong relationship dengan orang baru juga menyenangkan.” “Karena teman yang kamu taksir nggak pernah nyadar?” “Asem. Bukan ya, karena ternyata Jogja setelah kepulanganku dari Jakarta, meski terasa akrab tapi tetap terasa nggak tepat. Sebaliknya, Jakarta yang baru saja kukenal dia bisa menyembuhkan banyak luka, membuatku melihat sisi lain dari diriku dan ya bikin aku jatuh cinta pada diriku sendiri dan sama kota itu.” “Hmm, have you found the one like Jakarta? Or you met him in Jakarta ?” “Hahaha. Hmmm.”

Dialog Dini Hari #1

“ Are you free ?” “ No, I’m expensive. ” “ Shit. You know that’s not what I mean .” “Hahaha. Iya selo kok, udah pulang kerja, udah mandi, udah makan.” “ Good . Aku mau cerita boleh?” “Boleh dong, ngapain tanya dulu. Kayak biasanya aja sih.” “Hahaha. Hmmm, aku kok merasa aku dikerubungi dementor gitu, rasanya hopeless dan negatif terus. Perasaan nggak berguna yang sudah setahunan ini menggangguku rasanya nggak hilang-hilang. Aku udah coba berbagai cara kayaknya. Take my time, take a break, paused my life . Sampai akhirnya aku sadar kalau untuk menghasilkan patronus corporeal, aku harus punya ingatan menyenangkan yang kuat, membiarkannya memenuhi diriku dan say the spell ‘Expecto patronum!’ tapi nggak tau kenapa rasanya susah sekali mengingat satu saja kenangan manis yang kuat di tengah-tengah dementor ini. So, I’m just wondering if you can help me, be Remus Lupin for Harry Potter .” “Nggak ah. Aku mau jadi Dumbledore aja ‘happiness can be found. Even