Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Seleksi Calon Reporter Bisnis Indonesia: Tahap I

Setelah sekitar tiga bulan nganggur, telpon dari Mbak Diah yang mengabarkan bahwa saya mendapatkan panggilan untuk tes lapangan sebagai calon reporter terdengar sangat menyenangkan. Setelah telpon ditutup, saya sempat lama sekali cengar-cengir sendirian. Bisnis Indonesia, media besar yang fokus pada segmen berita ekonomi dan bisnis, selain punya nama besar juga termasuk sedikit media yang sangat memperhatikan kesejahteraan reporternya :p  That’s why, saya bisa cengar-cengir lama setelah telpon dari Mbak Diah ditutup Bagi teman-teman pembaca yang yang punya keinginan untuk menjadi reporter, jelas Bisnis Indonesia termasuk yang harus masuk dalam wish listmu J Bisnis Indonesia membuka lowongannya selama setahun penuh di websitenya, bisnis.com. Tapi, saya mendaftar setelah beredar broadcast di grup alumni Balairung (refers ke balairungpress.com). Di email saya lamaran saya kirim pada tanggal 21 Juli 2016. Seumumnya lamaran lah ya, ada surat lamaran, CV, dan scan ijazah juga

Ada Apa sih di Balik Cadar Mereka?[i]: A Side Story[ii]

Disclaimer: Ini hanyalah tulisan random yang cukup panjang. “Mbak, kalau mau ke perumahan jangan pakai baju yang yang kembang-kembang  atau pink gitu, kalau bisa hitam, minimal gelap. Paling bagus sih pake gamis hitam. Jilbabnya juga dipanjangin ya mbak,” pesan Mbak Nungki dengan emoji nyengir. Gamis hitam? Itulah yang pertama muncul di benakku waktu itu. Selanjutnya, bingung mau pinjem siapa itu si gamis hitam haha. Bagi seorang (insyaAllah) muslimah biasa macam saya, gamis jelas cuma ada beberapa helai, itu pun warna-warni. Dan gamis hitam jelas bukan warna favoritku. Akhirnya setelah bertanya pada beberapa orang, akhirnya dapat pinjaman gamis coklat tua dari Nisa, lumayan gelap lah ya. Selain soal pinjaman, pertanyaan yang muncul berikutnya adalah lha siapa to mereka kok aku ndadak pake gamis hitam. Iya sih mereka salafi, apa sih salafi itu, siapa sih salafi itu, kayak apa sih salafi itu semua pertanyaan itu muncul bergantian ke benakku. Salafi betul-betul sesua

Komposisi

Puisiku diramu dari : cinta. Ketika aku begitu takut untuk mulai mencintaimu Ketika aku nekat jatuh cinta padamu Ketika aku kembali takut, kamu tak lagi mencintaiku. Puisiku diramu dari : kamu.

Menjadi Sarjana: Fragmen-fragmen Ingatan*

Tulisan ini utamanya ingin membalas ucapan terima kasih dari Dias karena sesungguhnya aku sama sekali tidak berhak atas ucapan terima kasih itu. Sejak perkenalan dan pertemanan kami selama lima tahun ini rasanya akulah yang selalu merepotkan Dias dengan banyak sekali permintaan tolong. Mulai dari sms dan chat menanyakan jalan dan lokasi-lokasi zaman masih liputan, mengantar ke beberapa tempat, mengganggu dengan sms tengah malam karena laptop hang, mengganggu tengah malam dengan cerita-cerita random dan keluhan-keluhan, meminta banyak saran soal kuliah dan kerjaan-kerjaan, kadang minta proyekan kalau pas dompet tipis, dan mungkin yang paling penting dalam proses kelulusanku, Diaslah yang mengantarku surup-surup ke Kalasan untuk mendapatkan tanda tangan terakhir di lembar pengesahan di H-2 pengumpulan berkas wisuda. Ditambah lagi, semangat-semangat “wis to, mesti iso,” tiap kali aku tanya “aku iso wisuda mei ra ya yas?” dan penghiburan berupa supply drama-drama korea kece selama m