Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

[Travel] Piknik ke Taman Wisata Mangrove PIK

Kalau tidak salah ide piknik ke Hutan Mangrove dimulai oleh Odi. Piknik ke tempat-tempat non mall di Jakarta selalu kami buru. Kami, belum terbiasa menghabiskan akhir pekan di pusat-pusat perbelanjaan. Alasannya sederhana, sepulang jalan-jalan dari pusat perbelanjaan sering kali kami menggerutu dengan harganya, menyesali karena tak sanggup beli baju atau sepatu "yang lucu tadi". Atau kemudian menahan diri di akhir bulan nanti. Jalan-jalan ke mall selalu membuat kepala menghitung apa saja yang kurang, apa saja yang orang lain punya sementara kita tidak, apa yang mereka mampu dan kita tidak, membandingkan hidup sendiri dan orang lain. Dan berakhir dengan kurangnya syukur. PIK bisa dibilang sangat jauh dari kontrakan kami yang ada di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Mengarungi Jakarta dari selatan ke utara kalau boleh melakukan hiperbola.  Seperti biasa, kami memilih naik angkutan umum, lebih murah. Dari kontrakan kami menggunakan taksi online ke Stasiun Duren Kalibata l...

[Travel] Berburu Senja di Anyer

Perjalanan ke Anyer dari Jakarta bisa dikatakan perjalanan jauh. Apalagi jika naik kendaraan umum, seperti kami. Bagiku, piknik ke Anyer ini adalah piknik paling simpel, paling tanpa fafifu langsung berangkat.  Dari atas Pantai Karang Bolong Kami berangkat Sabtu pagi, dari Jakarta, naik KRL dari stasiun Tanahabang hingga Rangkasbitung seharga 8000 rupiah. Beberapa blog bercerita kalau ada kereta lokal Tanahabang-Merak namun menurut petugas di Stasiun Tanahabang sudah tidak ada KA Lokal tersebut. Perjalanan Stasiun Tanahabang-Rangkasbitung sekitar 2 jam. Sesampainya di Rangkasbitung, lanjut KA Lokal Rangkasbitung-Merak, harga tiketnya 3000 rupiah saja. Nah, untuk ke Anyer, paling enak turun di stasiun kecil bernama Krenceng. Perjalanan Rangkasbitung-Krenceng juga sekitar 2 jam. Jadwal keretanya silakan googling saja. Angkot silver Krenceng-Labuan PP Sesampainya di Stasiun Krenceng, keluar lalu naik angkot silver tujuan Labuan. Pantai-pantai di Anyer bisa dijangkau ...

[Travel] Belajar Merasa Cukup dari Suku Baduy

Aku berangkat ke baduy dengan satu harapan: belajar merasa cukup. Hidup di Jakarta selama beberapa bulan saja rasanya sudah cukup membuatku overwhelmed dengan berbagai ambisi, perasaan insecure, dan selalu merasa kurang. Ibarat motor, hidup di Jakarta rasanya selalu berada dalam posisi gigi empat. Kecepatan penuh. Dan, kadang membuatku lupa bahwa ada gigi satu, dua dan tiga yang lebih lambat dan agaknya lebih menjamin untuk bisa menikmati perjalanan. Jeleknya lagi, rasanya laju perjalananku seperti autopilot padahal sebagaimana aku mengendarai motor, kendalinya ada padaku, selalu padaku. *** Pagi itu, kami tiba di Stasiun Tanah Abang sekitar pukul 7.15. Sedikit lebih cepat dari waktu perjanjian. Seperti biasa, Stasiun Tanah Abang ramai, penuh sesak manusia. Mungkin, stasiun ini adalah yang paling ramai dari seluruh stasiun KRL yang pernah kusinggahi. Sesampainya di stasiun, aku segera ingin ke ATM. Namun sayang, mesin ATM yang ingin kukunjungi sedang diisi ulang. Semen...

Seleksi Asisten Editor Kompas-Gramedia: Tahap I

Selesai seleksi di Bisnis Indonesia, aku pulang ke Jogja hari Selasa keesokan harinya. Lagi-lagi, aku nebeng untuk pulang. Jadi, aku pulang ke Jogja motoran. Sudah agak lama nggak menempuh Jogja-Ungaran motoran, lumayan pegel juga ternyata. Apalagi sehari sebelumnya cukup ngos-ngosan juga, motoran Semarang-Ungaran bolak-balik, liputan, menulis 4 tulisan dalam waktu nggak sampai 3 jam. Ditambah lagi, perjalanan Ungaran-Jogja selama 3 jam di atas motor. Semua itu cukup membuatku lelah dan langsung tidur sesampainya di Jogja. Bangun dari tidur ada sms dari HotNews. Yang kuabaikan, halah paling sms gaje gosip artis dari indosat. Pas ngecek email ternyata ada panggilan psikotes dan tes bidang dari Kompas-Gramedia untuk posisi asisten editor. HotNews itu ternyata dari KPG memberitahukan panggilan peikotes dan tes bidang. Terus terang aku kaget tapi seneng. Kaget karena tes akan diselenggarakan hari Kamis, tanggal 10 Agustus jam 8.00 di Jakarta. Kaget karena ada banyak berkas ...

Tentang Jalan-jalan Kemarin

Peringatan: tulisan ini akan sangat panjang J   Sejak sebelum lulus dan wisuda, keinginan terbesarku adalah pergi dari Jogja. Tinggal di kota baru, bersama orang-orang baru, mungkin dapat perspektif baru juga tentu saja pelajaran baru. Meski menunggu agak lama, seperti biasanya Allah selalu mengabulkan keinginanku. Kali ini, lewat sebuah proyek riset (survey) sebut saja tur tembakau. Salatiga, 24 Oktober 2016 Tur tembakau ini diawali dengan training selama seminggu di Hotel Grand Wahid Salatiga. Terus terang ini adalah survey terbesar yang pernah aku ikuti. Dulu, zaman mahasiswa pernah sih memang ikut-ikut survey untuk nambah uang jajan namun selain lingkup risetnya hanya di Jogja, hanya menggunakan kuesioner kertas, konsep risetnya juga jauh lebih sederhana.  Selama training, keraguan awalku tentang SurveyMETER, lembaga tempatku bekerja mulai pupus. Pertama yang meyakinkanku, adalah soal fasilitas, mulai dari hotel yang dipilih untuk tempat kami tinggal...