Pantai Sadranan saksi bisu perayaan ulang tahunku dan kumpul-kumpul JTM 16 (foto pinjam dari swaragama.com) |
Entah kapan tepatnya, sebuah pesan di grup WA JTM 16 (lihat ini juga ya) meminta untuk mengosongkan agenda pada tanggal 12 Desember. Saya yang memang selo tentu mengiyakan. Namun sekaligus menyimpan tanda tanya, mengapa acara direncanakan hari Jumat, bukan Sabtu yang merupakan hari libur. Sebagai seseorang yang ulang tahun tanggal 12 Desember, saya mulai bertanya-tanya dengan agak khawatir. Hanya ‘agak’ karena saya tahu teman-teman KKN ini bukan tipe orang dewasa yang kekanak-kanakan sehingga nyaris mustahil melakukan hal-hal di luar batas wajar yang ekstrim nan mengerikan.
Dan ternyata dugaan dengan penuh
rasa geer itu terkonfirmasi oleh sebuah foto yang diposkan oleh Dwi selang
beberapa hari kemudian. Sayangnya, foto itu sudah terhapus. Di situ tertulis
salah satu acaranya adalah ulang tahun Linggar, hahaha.
Tibalah tanggal 12 itu. Sekitar pukul
14.00 saya baru mulai packing. Lalu setengah 3 lebih baru berangkat ke
Gelanggang UGM sebagai assembly point kami. Sampai di Gelanggang, sudah ada
Dwi, Fifi, Ramdhan, dan Ilham. Kami menunggu, menunggu, dan terus menunggu
sampai semua yang konfirmasi berangkat sore itu terkumpul. Mulai berangkat
ketika senja mulai turun dan jalanan mencapai titik kemacetan di jam pulang
kantor.
Ada sepuluh orang yang berangkat
sore itu. kami sampai di Pantai Sadranan hampir pukul 20.00. lalu, kami
mendirikan tenda. Dengan perjuangan yang luar biasa sampai minta bantuan ke
mas-mas yang juga berniat ngecamp di sana akhirnya tenda berdiri sekitar 2 jam
kemudian, fyuuh *lapin keringet* *bernafas agak lega*. Lalu, barang-barang
bawaan kami masukkan ke dalam tenda sementara kami salat Isya.
Entah pukul berapa acara dimulai.
Yang pasti setelah pasukan nyusul datang, Ifa, Ramdhan, Tias, dan Ilham. Kami lantas
mengelilingi api unggun yang sedang berusaha dinyalakan oleh Tiyo. Minyak tanah
yang setengah botol air mineral 1,5 liter itu hampir habis namun api belum juga
membakar kayu-kayu itu. sementara tak jauh dari tenda kami, api unggun milik
rombongan lain berkobar sejak kami masih bergelut dengan tenda dan menyisakan bara
merah menyala yang menggoda. Setelah minyak habis, Danial memantapkan niat
untuk meminta bara itu pada rombongan itu. bukan saja bara yang kami dapat,
namun juga bantuan unutk menyalakan api unggun.
Semua sudah berkumpul, tenda
terpasang, api unggun menyala, maka Dwi memulai acara pada malam hari itu. kami
melanjutkan sesi evaluasi individu yang dulu sempat tertunda semasa di
Pangpajung. Orang pertama yang mendapat kesempatan dievaluasi adalah
Ratri. Lalu, Dwi. Kemudian, aku. Hampir semua yang dievaluasikan oleh
temen-temen aku menerima sembari mengevaluasi diri. Sebagian memang begitu yang
kulakukan di depan kalian dan faktual. Yang paling jleb, mungkin evaluasi dari
Tiyo yang mengatakan aku individualis dan tidak amu mendengar apa yang dia
katakan. Benarkah? Soal individual mungkin benar, dalam beberapa hal aku memang
lebih nyaman bekerja secara individu. Namun, di dalam kelompok pun aku berusaha
untuk berbaur kok, perasaanku sih gitu. Tapi soal tidak mendengarkan, itu aku
mikir dalem beneran lho. Jangan-jangan iya. Memang sih selama ini aku dan Tiyo
sering beda pendapat, aku sering ngeyel sama dia, sering adu argumen juga terutama
di sub unit. Tapi memangnya segitu keterlaluannya ya. Maaf ya Yok, kalau kamu
ngerasa begitu. Bantu untuk mengingatkan ya.
Setelah evaluasi untuk aku
selesai, Dwi, mengajak kami semua berdiri. Lalu, muncul sekotak brownies
lengkap dengan lilin diiringi lagu Happy Birthday. Oh jadi ini to, pikirku
sembari berusaha amat keras meniup lilin yang susah setengah ditiup. Terharu banget.
Sampai bingung mau bilang gimana. Akhirnya, kue itu dipotong-potong lalu
dibagikan ke semua. Terima kasih banyak sekali untuk malam itu.
Terima kasih teman-teman, mau
menyisihkan waktu kalian yang amat berharga untuk merencanakan hingga hadir di
malam itu. terima kasih karena mau repot-repot mendirikan tenda, menyalakan api
unggun bahkan dalam perjalanan pulang harus rela jalan pelan-pelan karena ruji
(apa sih bahasa indonesianya?) lepas beberapa biji. Sebuah kehormatan yang luar
biasa tentu saja, kalian mau melakukan semua itu salah satunya untuk hadir
merayakan hari lahir saya 21 tahun lalu. Semoga Allah membalas semua kebaikan
kalian dengan berlipat ganda.
Credit special untuk panitia
yaitu teman-teman yanng berulang tahun di bulan november: Ifa, Tias, Anis, Dwi,
Dana dan Tiyo. Terima kasih banyak sekali, kalian luar biasa. Mereka ini yang
mau repot mulai dari persiapan, rapat beberapa kali, merogoh kocek mentraktir
kami semua. Merekalah ujung tombak sekaligus ujung tombok acara malam itu. juga
untuk Mbak Nungki yang bersedia nebengin aku dari Gelanggang sampai ke
Gelanggang lagi *pijitin*. Dan teman-teman yang hadir, kalian tidak kalah
spesial. Serta teman-teman JTM 16 lain yang turut merayakan dan mendoakan dari
tempatnya masing-masing terima kasih.
Kalau pun nanti kalian sudah
tidak ingat tanggal ulang tahunku setidaknya kalian mengingatku dalam sebuah
fragmen hidup kalian yang menyenangkan.
Ah ternyata sudah makin tua. Dan kini,
saya menyadari, menjadi orang dewasa ternyata tak semenyenangkan gambaran
ketika dulu masih kecil. Hal yang paling kusyukuri setelah dewasa adalah kini
bisa masak beneran bukan masak-masakan lagi. Dan ketemu kalian dalam perjalanan
panjang ini tentu saja. Jika hidup adalah rangkaian jalan, di salah satu
persimpangan jalan itu aku bertemu kalian. Di persimpangan sebelumnya, aku
bertemu orang-orang lain yang menuntunku pada kalian. Lalu, kalian menuntunku
menuju persimpangan berikutnya dan bertemu orang baru yang lain. Kira-kira
begitulah hidup ini bekerja, kadang seperti labirin yang penuh teka-teki, namun
tak satu pun kebetulan karena semua ditulis Allah dengan rapi dan tak lepas
dari pengawasan-Nya, sedetik pun tidak.
Terima kasih, mau menemaniku berjalan
setelah menemui persimpangan bernama KKN. Kini, kita bergelut dengan jalan
masing-masing lagi, menemukan persimpangan berikutnya dan melanjutkan
perjalanan. Hati-hati di jalan dan selamat bertemu kembali di persimpangan
hidup berikutnya!
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkenan membaca hingga sini. Silakan tinggalkan komentar :)