“Are you
free?”
“No, I’m
expensive.”
“Shit. You
know that’s not what I mean.”
“Hahaha. Iya
selo kok, udah pulang kerja, udah mandi, udah makan.”
“Good. Aku
mau cerita boleh?”
“Boleh dong,
ngapain tanya dulu. Kayak biasanya aja sih.”
“Hahaha.
Hmmm, aku kok merasa aku dikerubungi dementor gitu, rasanya hopeless dan
negatif terus. Perasaan nggak berguna yang sudah setahunan ini menggangguku
rasanya nggak hilang-hilang. Aku udah coba berbagai cara kayaknya. Take my
time, take a break, paused my life. Sampai akhirnya aku sadar kalau untuk
menghasilkan patronus corporeal, aku harus punya ingatan menyenangkan yang
kuat, membiarkannya memenuhi diriku dan say the spell ‘Expecto patronum!’ tapi
nggak tau kenapa rasanya susah sekali mengingat satu saja kenangan manis yang
kuat di tengah-tengah dementor ini. So, I’m just wondering if you can help me,
be Remus Lupin for Harry Potter.”
“Nggak ah.
Aku mau jadi Dumbledore aja ‘happiness can be found. Even in the darkest of
times, if only remembers to turn on the light’. Jika, hatimu adalah rumah, kamu
yang paling apal di mana letak saklar untuk menyalakan lampu yang paling
terang. Aku akan jadi tamu yang nggak sopan kalau masuk-masuk ke rumah orang
dan nyari-nyari saklar untuk menyalakan. Dan yang dilakukan Remus Lupin
hanyalah memberi tahu Harry apa yang mesti dia lakukan, mantra apa yang bisa
mengusir dementor. Harry sendiri yang menyalakan saklar kebahagiannya,
mengangkat tongkat dan menyebutkan mantranya.”
“Hmm, aku
bahkan mulai ragu, apakah aku punya satu aja kenangan manis yang cukup kuat.”
“Aih. Jangan
gitu dong. Pasti ada. Do you need some kind words?”
“Aku perlu
diyakinkan aja sih, kalau aku pernah berguna.”
“Kamu ingat,
waktu aku tanya stasiun apa yang banyak relnya dan belum terpakai lalu kamu
waktu itu belum bisa jawab karena lupa dan berjanji jika dalam perjalanan
pulang ke Jogja nemu itu stasiun kamu akan whatsapp aku. Dan hari itu kamu
bilang ‘Stasiun Cipinang’ di whatsapp, segitu manis dan perhatiannya kamu.
Berkat itu aku berusaha ingat detail-detail kecil yang bisa menyenangkan
orang-orang di sekitarku. Karena yang kecil itu sering terlupakan, hanya
orang-orang tertentu yang beneran perhatian yang akan ingat. That’s sweet.”
“Thank you
for those kind words. I’ll try to produce that patronus corporeal.”
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkenan membaca hingga sini. Silakan tinggalkan komentar :)