Ken Wyatt via Unsplash Pagi tadi, lampu merah di Perempatan Kentungan masih tersisa 100 detik lagi sebelum berubah menjadi hijau. Seperti biasa, mataku menjelajah kanan dan kiri, mencari-cari siapa tahu ada baliho baru yang belum sempat kubaca Sabtu kemarin, Jumat kemarin atau delapan puluh sembilan hari yang lalu. Tepat ketika kepalaku menoleh ke kiri. Aku menemukan pemandangan baru di perempatan yang sudah kulewati ke seribu sekian kali. Seorang kakek, badannya agak bungkuk, duduk di kursi plastik hijau sedang dipotong rambutnya oleh seorang perempuan yang kuduga anaknya. Nampak wajah perempuan itu, agak kusut, mulutnya komat-kamit, seperti menggerutu. Rambut kakek berkaos abu-abu kebesaran yang warnanya mulai pudar itu tinggal ditipiskan. Mungkin tak pantas lagi bagi seorang lelaki tua untuk tampil sangar dengan rambut panjang yang awut-awutan. Lampu merah masih menyisakan lima puluh detik lagi. Rambut kakek itu, sudah terpangkas setengahnya. Wajah perempuan itu ma...