Photo by Kenan Kitchen on Unsplash “Selamat ulang tahun,” katamu pagi itu. Saat belum ada seorang pun mengucapkannya baik melalui pesan singkat maupun kecup hangat. Setelah sekian lama, aku kembali berharap berumur panjang agar akan ada pagi seperti ini lagi tahun depan, tahun depannya lagi, tahun depannya lagi sampai, jika mungkin kamu mengucapkannya sesaat setelah membuka selimut, berguling ke arahku, meraih puncak kepalaku yang rambutnya mulai abu-abu. Pagi ini, ulang tahunku datang sekali lagi. Tapi kamu tidak di sisiku dan tidak akan mengucapkan selamat ulang tahun lagi. Pagi ini aku masih berharap semoga umurku panjang meskipun mungkin bukan kamu yang akan menyaksikan rambutku berubah menjadi keperakan. Berulang kali aku mengecek ponsel, mencari namamu di sana, sembari berharap ada terselip pesan selamat ulang tahun darimu. Tidak ada. Tak peduli seberapa banyak pun aku membuka dan menutup aplikasi pengirim pesan dan menyegarkan ulang halamannya....